Pemkot Bersama Unib Komitmen Tanggulangi Sampah di Kota Bengkulu

TERPERCAYANEWS.com – Sehari setelah menggelar pertemuan dengan Rektor Universitas Dehasen (Unived) yaitu Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M. Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi juga menggelar pertemuan dengan Rektor Universitas Bengkulu (Unib), membahas sinergitas antara Pemerintah Kota Bengkulu dengan beberapa Universitas di Bengkulu guna menanggulangi persoalan sampah yang setiap hari mengalami peningkatan.

Langka ini menunjukan keseriusan Pemerintah Kota Bengkulu dalam mengatasi persoalan sampah terutama dilingkungan masyarakat dengan melibatkan beberapa Universitas.

Bersama rombongan, Dedy Wahyudi yang didampingi Kepala Bapelitbang Firman Romzi, Kepala Dinas Perkim I Made Ardana, Plt Kepala Dinas LH Rusman serta Tim Percepatan Pembangunan Kota Bengkulu (TP2KB), disambut langsung oleh Rektor Unib yaitu Ridwan Nurazi beserta jajaran dengan merespon baik tujuan diskusi terkait penanggulangan sampah, Kamis, 21 Januari 2021.

Diawali dengan pemaparan terkait bahaya sampah, hingga peran pemerintah dalam menanggulangi sampah, pertemuan yang berlangsung di ruang rapat I, gedung rektorat Unib, Wakil Walikota Bengkulu juga mengajak pihak kampus untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah ini dengan menuangkan ide-ide kreatif terutama dari pihak Universitas.

“Ya, hari ini kita berkunjung ke Unib, kampus terbesar di Kota Bengkulu yang biasa dijuluki green kampus. Kehadiran kita kesini ialah mengharapkan ide-ide kreatif mahasiswa dan peran aktif mahasiswa dalam menanggulangi sampah. Dan alhamdulillah bapak Rektor menyambut dan merespon baik rencana ini. Nanti bukan hanya mahasiawa saja, seluruh pihak dan stakeholder akan dilibatkan,” ujar Dedy.

Selain itu, Wakil Walikota Bengkulu yang juga merupakan alumni dari Universitas Bengkulu ini, juga mengajak para mahasiswa untuk mengubah pikiran dan perilaku masyarakat yang belum sadar akan kebersihan lingkungan.

“Nantinya berbagai upaya agar masyarakat sadar akan kebersihan ini. Ini nanti akan berlandaskan dasar hukum, nah nanti apabila ada yang kembali membuang sampah sembarangan akan diberikan sanksi agar mereka jera. Oleh karena itu, kita ingin mahasiswa Unib menjadi contoh untuk masyarakat maupun kampus lainnya,” katanya.

Sejauh ini, untuk menanggulangi sampah di tengah masyarakat, ia mengajak semua masyarakat terutama di Kota Bengkulu menerapkan pola 3R yakni reduce, reuse, dan recycle dalam aktivitas keseharian.

“3R ini ialah reduce, reuse, dan recycle. Reduce ialah artinya mengurangi sampah. Jadi maksudnya disini kita akan mengambil langkah dengan mengajak masyarakat hntuk mengurangi penggunaan produk yang nantinya akan menjadi sampah. Oleh karena itu, penggunaan barang yang sulit atau bahkan tidak bisa didaur ulang kembali sebaiknya dikurangi,” tambah Dedy.

Selanjutnya, Reuse yang artinya menggunakan kembali. Langkah ini diambil mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah dipakai. Dengan begitu, nantinya tidak banyak sampah ditimbulkan akibat produk-produk sekali pakai. Misalnya, kita menggunakan kembali bekas botol kemasan air minum sebagai pot tanaman.

“Setelah itu, yakni recycle artinya mendaur ulang. Langkah ini bisa disebut sebagai langkah memberikan kesempatan kedua untuk berbagai produk bekas agar bisa menjadi produk baru. Dengan demikian, produk baru dari hasil daur ulang tersebut bisa dimanfaatkan kembali dan tidak hanya menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan,” tuturnya.

Dari berbagai langkah yang dijelaskan Wakil Walikota Bengkulu ini, Rektor Unib Ridwan Nurazi menyambut dan merespon baik rencana Pemerintah Kota Bengkulu dalam menanggulangi sampah.

“Pertama, kita merespon baik program dari Pemerintah Kota Bengkulu yang sangat luar biasa ini. Tentu kita mendukung, mulai dari langkah yang terstruktur, sistematis, masif hingga upaya lainnya. Nantinya semua lini yang berada di kampus akan dilibatkan. Seperti mahasiswa KKN, dosen terkait pengabdiannya di masyarakat serta kita akan memanfaatkan betul gerakan merdeka belajar merdeka sampah,” kata Rektor Unib Ridwan Nurazi.

Bahkan ia juga mengungkapakan Universitas Bengkulu siap membantu menyukseskan program Pemerintah menyelesaikan persoalan sampah dengan mempersiapkan sumber daya yang ada.

“Kalau Kota Surabaya kan butuh 20-30 tahun untuk menanggulangi sampah dan menjadikan kota bersih. Di Kota Bengkulu, Insya Allah kalau semua bergerak dan melaksanakan rencana ini mudah-mudahan 5-10 tahun ke depan kita dapat melihat hasilnya, dan Kota Bengkulu menjadi bersih dan indah. Yang penting ialah semua harus dimulai sejak saat ini,” ucapnya.

Baca juga : https://terpercaya-news.com/libatkan-kampus-unived-atasi-masalah-sampah-pemerintah-kota-bengkulu-akan-bikin-kerjasama/

Pos terkait