TERPERCAYANEWS.com – Bupati Kabupaten Seluma Erwin Octavian dan Wakil Bupati Seluma Gustianto (Yayan) ikut bersama gotong royong “ngidak” gelamai, Sabtu, 8 Mei 2021, di halaman rumah dinas Bupati.
Kata “ngidak” berasal dari bahasa suku Serawai Kabupaten Seluma yang artinya “mengaduk”. Sedangkan gelamai merupakan makanan tradisional mempunyai bentuk seperti dodol atau jenang dan sedikit berwarna kecoklatan. Makanan yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan (pulut), gula aren, dan santan. Ketiga jenis bahan ini dimasak dalam suatu kuali besar hingga membentuk gumpalan. Gumpalan ini akan dipotong dan dibentuk sebelum adonannya dingin.

Dari segi rasa, bagi lidah yang awam gelamai mirip dengan jenang kudus yang manis dan legit di mulut. Sedikit berbeda dengan dodol atau jenang. Membuat gelamai membutuhkan proses dan pengalaman serta keterampilan sang pengrajin. Pembuatannya menuntut intuisi yang tajam, keuletan, serta daya tahan fisik yang cukup kuat karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
Di Kabupaten Seluma biasa membuat gelamai sebelum Lebaran Idul Fitri. Memasak gelamai biasa dengan cara bergotong royong, mulai dari menyiapkan bahan yang biasa dikerjakan ibu-ibu, lalu dua orang atau lebih harus mengaduk. Karena adonan akan semakin mengental sehingga terasa berat saat mengaduknya. Di Seluma ini sudah menjadi tradisi dan kebudayaan suku Serawai yang terus dilestarikan. (3f)