Kedepan Izin Perumahan Lebih Selektif

TERPERCAYANEWS.com, – Minimnya daerah resapan air di Kota Bengkulu salah satu faktor penyebab sering terjadinya banjir di beberapa wilayah terutama daerah perumahan dataran rendah. Pasalnya tidak sedikit developer perumahan yang membangun perumahan di daerah resapan air yang menjadi salah satu faktor penyebabnya banjir.

Menyikapi hal ini kedepan Pemerintah Kota Bengkulu lebih selektif dalam memberikan izin kepada pihak developer. Seperti disampaikan Plt Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi salah satu contoh perumahan yang rawan banjir yaitu perumahan Ejuka Residence yang terletak di Bentiring Permain Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu. Dari awal adalah daerah dataran rendah, dipaksa untuk membangun perumahan, dan ini berpotensi menjadi langganan banjir ketika turun hujan.

“Kedepan, dan mohon DPD REI dimaklumi kita harus lebih selektif. Saya beri contoh yang nyata seperti perumahan Ejuka. Ejuka itu dari awal saya tanya, saya gali, dari awal memeng banyak persoalan. Dipaksa-dipaksa, orang disana itu areanya rendah kemudian dipaksa membangun perumahan ya terendamlah,” kata Dedy saat menerimah penyerahan perumahan Royal Residence di Kelurahan Bumi Ayu dari pengembang ke Pemerintah Kota Bengkulu, Kamis (3/12/2020).

“Oleh karena itu kedepan DPD REI kami lebih selektif, kami lebih perketat jangan sampai kita menjebak masyarakat,” tegasnya.

Tidak hanya itu, izin yang diberikan sering menjadi pemicu perdebatan yang diberikan Pemerintah kepada devoloper.

“Kita beri izin, ya sebagian juga pengusaha bilang begini, ya kenapa diberi izin, na inikan saling menyalakan. Maka sekarang kita perketat, kita betul-betul pastikan kalau itu daerah dataran rendah pastikan drainasenya,” ungkap Dedy.

Selain itu, ia juga meminta untuk memastikan drainase induk yang memungkinkan terutama daerah perumahan.

“Drainase induk itu pastikan betul, kalau pengaturan drainasenya bagus walaupun daerah rendah, juga bisa-bisa tidak banjir,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pembangunan jalan di erea perumahan yang hanya beberapa meter dan mengakibatkan sulitnya kendaraan berseliweran dengan kendaran lain.

“Kasian masyarakat. Jalan juga awalnya dibikin beberapa meter saja nggak bisa berseliwersan mobil. Orangkan ekonomi semakin meningkat, kemudian dia beli kendaraan kalau nggak bisa prewirisan,” ujarnya.

Dalam hal ini ia juga mengapresiasi kepada developer perumahan yang tergabung dalam organisasi REI yang sudah berpengalaman dan menghasilkan kineja bagus untuk dapat dipertahankan. (3f)