Mahasiswa KKN Universitas Bengkulu Memanfaatkan Kain Perca Sebagai Bahan Buat Masker

Mahasiswa KKN Memanfaatkan Kain Perca Sebagai Bahan Buat Masker Dan Tumbuhan TOGA Sirih Sebagai Handsanitizer Untuk Dibagikan Kepada Masyarakat

Terpercayanews – Saat ini seluruh dunia dan hampir seluruh dari masyarakat sedang menghadapi penyebaran wabah Virus Corona SARS-CoV-2 atau pandemi Covid-19 yang lebih dikenal dengan Virus Corona. Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini sangat luar biasa kepada masyarakat, mulai dari ekonomi, tatanan sosial hingga keselamatan dan nyawa manusia. Sudah banyak korban jiwa akibat dampak dari Covid-19 ini.

Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan kita semua untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan tangan. Seperti kegiatan yang saya lakukan sebagai mahasiswa KKN Mandiri Universitas Bengkulu periode 91, kelompok 95 (Pengabdian Masyarakat) tepatnya di Desa Pondok Jago, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat yaitu memanfaatkan kain perca yang ada dirumah untuk membuat masker dan memanfaatkan tanaman obat keluarga daun sirih sebagai handsanitizer yang akan dibagikan kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal.

Masker dan handsanitizer adalah salah satu barang yang wajib dibawa kemanapun kita pergi. Masker dapat melindungi kita saat kita bepergian keluar rumah dari udara-udara yang tidak baik untuk dihirup sedangkan handsanitizer dapat menghindarkan kita dari virus dan bakteri yang kemungkinan akan menempel pada tangan.

Pada saat kondisi new normal saat ini pasti semua orang memiliki setidaknya satu handsantizer dan masker disetiap masing individu yang ada dirumah. Kedua barang ini wajib untuk dibawa kemanapun kita pergi, selain dapat membunuh kuman bentuknya yang kecil dan praktis memudahkan untuk kita semua membawanya.

Dalam membuat masker mahasiswa memanfaatkan kain-kain perca yang ada dirumah, ini termasuk cara efektif mahasiswa dalam memanfatkan kain yang ada menjadi suatu hal yang dapat bernilai guna. Kain dipotong sesuai ukuran masker dengan panjang 24 cm dan lebar 18 cm. sedangkan dalam pembuatan handsanitizer mahasiswa memilih untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga daun sirih, selain alasan karna daun sirih banyak sekali ditemukan di lingkungan masyarakat namun juga karna daun sirih adalah tanaman yang mengandung antiseptik alami yang dapat membunuh kuman.

Pembuatan handsanitizer sendiri cukup mudah untuk dilakukan karna prosesnya sederhana. Untuk proses pembuatannya, daun sirih dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudian direbus selama +/_ 15 menit. Kemudian hasil rebusan didinginkan dan setelah dingin disaring kedalam wadah setelah itu ditambahkan perasan air jeruk nipis sebagai penambah aroma handsanitizernya.

Masker-masker dan handsanitizer yang telah dibuat nantinya akan dibagikan kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal. Selain membagikan mahasiswa juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan selama pandemi dan proses terkait bagaimana pembuatan masker kain dan hansanitizer daun sirih tersebut.

Harapan mahasiswa KKN sendiri setelah pembagian ini dimana masyarakat yang berada dlingkungan tempat tinggal untuk selalu dapat menjaga kesehatan dan kebersihan tangan agar kita bersama-sama dapat memutus tali rantai penyebaran covid 19 ini. Disisi lain masyarakat juga bisa menambah penghasilan dengan memproduksi sendiri masker-masker dengan memanfaatkan kain-kain perca yang ada dirumah dan tanaman-tanaman alami yang ada dilingkungan tempat tinggal seperti daun sirih, lidah buaya, dll untuk dibuat pembersih tangan (handsanitizer) tanpa ada sedikitpun zat kimia berbahaya didalamnya.

Penulis bernama Delli Yanti mahasiswa Universitas Bengkulu S1 Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis KKN Tematik Periode 91 “Penanggulangan Covid 19″

Pos terkait