TERPERCAYANEWS.com – Realitas kekeringan disaat musim kemarau dan kebajiran disaat musim hujan menjadi masalah yang serius disetiap daerah. Hal ini yang menjadi keprihatinan kita semua, padahal kita mengetahui bahwa anomali iklim yang kian ekstrem saat ini, dan kedepan secara bijak kita tidak bisa menyalahkan iklim tersebut, karena iklim berubah degradasi dan defirtasi lahan. Panas bumi meningkat, pohon pun secara masif ditebang, sementara reboisasi belum bisa menggantikannya, alhasil sungai pun semakin dangkal dan sempit, sehingga bendunganpun tidak mampu menahan arus air yang besar dan deras.
Sehingga tanggul bendunganpun jembol mengakibatkan banjir dimana-mana. Gagal panenpun menjadi kenyataan. Kondisi ini harus segera ditanggani agar masyaraakat khususnya para petani tidak menderita disaat hujan yang selalu banjir.
“Kami berharap pemerintah lebih tegas mensupervisi analisa dampak lingkungan baik di daerah pegunungan maupun perkotaan, diperlikan ketegasan dan sangsi yang jelas bagi para pelanggarnya,” ujar Dadung Hari Setyo Ketua Umum Perkumpulan Badan Usaha Milik Masyarakat (PERBUMMA) Adat Nusantara.
Disisi lain lain Dadung mengatakan bahwa pemerintah perlu membentuk Satgas Amdal secara nasional, regional dan kedaerahan.
Baca juga : https://terpercaya-news.com/perbumma-adat-nusantara-bentuk-pengurus-hingga-internasional/
“Satgar duperlukan untuk mengevaluasi kondisi Amdal di setiap lingkungan, dan bagi para pelanggar Amdal pemerintah bisa segera menindak dan merehabilitasi lingkungan rusak akibat perubahan fungsi dan tata guna lingkungan yang kurang tepat, khususnya lungkungan pegunungan, sungai, jalur transportasi dan kawasan perindustrian dan sebagainya.
“Kami berharap ada sikap tegas pemerintah untuk masalah ini, dan perlu melibatkan TNI POLRI dan unsur masyarakat kampus dan masyarakat peduli lingkungan. Pinta Dadung. (embun)