TERPERCAYANEWS.com – Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu berencana akan membuat penyusunan rancangan Peraturan Daerah (Perda) pada tahun ini tentang pengelolaan air limbah domestik tersebut.
Walikota Bengkulu Helmi Hasan, saat membuka kegiatan workshop akhir pendampingan penyusunan rancangan perda pengelolaan air limbah domestik tahun 2021 yang berlangsung di Hotel Madeline dan ikuti para Lurah dan Camat se-Kota Bengkulu, Kamis, 14 Oktober 2021. Ia mengatakan paham betul akan pentingnya sanitasi dan manfaatnya untuk masyarakat Kota Bengkulu. Maka untuk itu ia sangat mendukung terbentuknya Perda tersebut.
“Insya allah secepatnya, tentu ini akan kita koordinasikan dengan kawan-kawan di DPRD. Ini kan barang jadi, ya artinya semua pihak sudah diminta masukan dan sebagainya, pasti prosesnya tidak akan lama lagi, apa lagi ini penting bagi pemerintahan dan masyarakat.” ucap Helmi didampingi Staf Ahli Bidang SDM dan Kesra Tony Elfian.
Terkait anggaran yang akan menjadi kebutuhan, ai sudah menyetujuinya dan akan ada tindaklanjut. “Untuk catatan tadi akan kita tindaklanjuti dalam hal peningkatan anggaran.” tambahnya.
Saat diwawancara, Kasi Pelaksana Wilayah I Balai Prasarana Permukiman Bengkulu Vikri Febrianto mengatakan untuk Kota Bengkulu akses sanitasinya sudah cukup baik. “Segi aksesnya sudah cukup baik berdasarkan data, disini aksesnya mencapai 98,71 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Tapi masih ada yang perlu diperbaiki diantaranya aspek peraturan, kelembagaan, peran masyarakat dan teknis lainnya,” ujar Vikri.
Apabila sanitasi membaik, kata Vikri, aspek kesehatan di Kota Bengkulu pun juga akan ikut menjadi baik dan bersih.
“Ini kan terkiat kesehatan, jadi memang kalau kesehatan sudah terjamin, produktifitas masyarakat tentu akan meningkat. Karena apabila sistem sanitasi sudah baik dan bersih, tentu kita tak rentan terkena berbagai penyakit akibat buruknya kondisi lingkungan.” tambahnya (ef/adv)