Pengurus PAC PDIP Bengkulu Utara Siap Memenangkan Kolom Kosong

Foto: nomor 2 dari kiri pakai peci ketua PAC batik nau, nomor 3 dari kiri ketua PAC kerkap, nomor 5 dari kiri ketua PAC hulu palik

Terpercayanews – Dukungan masyarakat untuk memenangkan kolom kosong pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara semakin bertambah. Kali ini dukungan datang dari pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di beberapa Kecamatan Bengkulu Utara. Padahal PDIP adalah Partai yang diketuai oleh Mian dan merupakan Partai pengusung inti pasangan calon tunggal Mian-Ari Septia Adinata.

Awalnya, hanya Ketua PAC Kecamatan Lais, Ketua PAC Kecamatan Hulu Palik, Ketua PAC Kecamatan Kerkap dan ketua PAC Padang Jaya yang  menyatakan kesediaan mendukung kolom kosong pada Pilkada Desember mendatang.

Kali ini, Senin, (12/10) giliran Ketua PAC Kecamatan Batik Nau yang menyatakan kesiapan mendukung kolom kosong. Alasan kader PDIP mendukung kolom kosong pada pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati ini karena, keberadaan mereka sebagai pengurus Partai tidak pernah dianggap oleh Mian. Maka dengan itu mereka lebih memilih untuk mendukung kolom kosong.

“Saya mengajak dan menghimbau kepada seluruh ranting-ranting PDIP yang ada di Kecamatan Batik Nau untuk dapat bersama-sama bersatu padu mendukung serta memenangkan kolom kosong pada Pilkada Desember mendatang,” ujar Ketua PAC PDIP Kecamatan Batik Nau Edi Suhardi, Senin, (12/10/2020).

Ditambah lagi selama ini Ketua CPC PDIP Bengkulu Utara (Mian) dalam mengambil kebijakan di Partai yang dinilai seenaknya saja. Seperti melakukan prosesi pergantian Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang tidak mengikuti mekanisme AD/ART dengan tidak melibatkan beberpa Pengurus Anak Cabang.

“Kenapa tidak mengikuti mekanisme AD/ART Partai yang sudah jelas-jelas mengaturnya, kenapa kami tidak diikut sertakan? inikan ada apa?. Makanya jangan salahkan kami mengambil sikap dan keputusan untuk memenangkan kolom kosong pada Pilkada Bengkulu Utara Desember nanti,” katanya

Bahkan ia mempersilahkan pihak DPD dan DPP untuk menilai sendiri kenapa mereka mengambil sikap seperti ini.

“Jika detik-detik terakhir nanti kami dipanggil kami tidak mau lagi, dan tetap tidak bakal goyah untuk memenangkan kolom kosong,” imbuh Edi.

Ia mengaku pihaknya ikut berjuang sediri dari awal, namun sampai saat ini tidak diperhatikan sama sekali. Bahkan tanpa sepengetahuan mereka, Mian telah mengusulkan pergantian kepengurusan Pimpinan Anak Cabang. Meskipun sampai saat ini belum diproses oleh pihak DPD PDIP.

“Hal ini dapat dilihat dari belum adanya pencabutan SK lama yang dikeluarkan oleh DPD PDIP Provinsi Bengkulu,” tutup Edi Suhardi.

Untuk diketahui sebelumnya kekecewaan yang sama juga disampaikan oleh Kisabar Ketua PAC PDI-P Kecamatan Padang Jaya, ia sebagai Ketua PAC PDIP Bengkulu Utara sejauh ini tidak dilibatkan lagi terutama dalam kegiatan Partai.

“Alhamdulillah berbagai kegiatan partai saat ini, khususnya kami dari PAC PDIP Kecamatan Padang Jaya tidak dilibatkan lagi. Kemungkinan usai memenangkan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan anggota Legislatif dulu. Pihak kami mungkin tidak di perlukan lagi oleh partai dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDIP Bengkulu Utara. Namun setidaknya atas perjuangan bersama anak Ketua DPC sudah duduk di Kursi Dewan Provinsi,” terang Kisabar Sabtu, (10/10/2020).

Kisabar dalam hal ini mempersilahkan pihak DPD PDIP Provinsi Bengkulu dan DPP PDIP untuk memproses usulan DPC PDI-P Bengkulu Utara terkait pergantian pengurus PAC tersebut. Kendati tidak sesuai prosedur sebagaimana diatur dalam AD/ RT Partai.

“Apakah PAC kami sudah di ganti atau belum? hingga hari ini belum ada pemberitahuan dari DPD dan DPP. SK yang lama belum di cabut, artinya kami masih sah sebagai pengurus PAC Padang Jaya, meskipun tidak di libatkan lagi. Seperti informasi yang saya dapat kemaren ada pemanggilan oleh Ketua DPC ke kediaman Pribadinya di Ketahun, kami tidak di undang,” ujarnya.

Pihaknya sekarang ingin fokus memenangkan kolom kosong pada Pilbup Bengkulu Utara yang tinggal hitungan hari. Sebap baginya terlalu naiflah mendukung kandidat petahana untuk dua periode.

“Kami saja yang sama-sama berjuang dan satu partai pun setelah keinginannya tercapai ingin di campakkan,” tutup Kisabar (Red).

Pos terkait