Terpercayanews – Memperingati hari yang penuh bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia, yaitu hari Sumpah Pemuda tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 silam. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu berkerja sama dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) daerah pemilihan Provinsi Bengkulu Hj. Riri Jhon Latief S.Psi., MM, menggelar dialog kebangsaan dengan mengusung tema “Menjaga Harmoni Indonesia dengan Semangat Sumpah Pemuda” Kamis, (5/11/2020).
Acara yang berlangsung di taman Mangrove Bhardika Lingkar Barat Kota Bengkulu tersebut, turut dihadiri perwakilan awak media masa seperti cetak, elektronik, dan media online, serta perwakilan para pemuda yaitu Mahasiswa, Ketua OSIS dan perwakilan OKP se Provinsi Bengkulu.
Ketua PWI Provinsi Bengkulu Zacky Antony, SH, MH dalam kata sambutanya mengungkapkan, tujuan dari acara ini bersama menginginkan Negara ini, bangsa ini, terus terjaga keutuhannya, terus terjaga keberlangsungannya, “Supaya anak cucu kita kedepan masih menikmati hidup yang namanya di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” ungkapnya.
Dalam sejarah terdapat Negara-Negara besar yang sekarang ini tinggal sebuah nama, salah satunya Yogoslavia, dan Uni Soviet yang terlibat dalam perang dingin yaitu perbuatan pengaruh idiologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar Negeri. Tidak ingin Negara Indonesia mengalami hal yang sama, Negara peninggalan founding fathers ini harus dijaga bersama.
“Dan itu adalah peran kaum muda, mahasiswa, pelajar dan anak-anak muda sebagai tulang yang memikul beban untuk menjaga keberlangsungan NKRI,” turnya.
Demi mewujudkan itu semua, dalam dialog tersebut PWI menghadirkan tiga pembicara yaitu yang pertama, Hj. Riri Jhon Latief S.Psi., MM, “menjaga keutuhan Indonesia dari perspektif kepentingan daerah”. Kedua Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs. Teguh Sarwono, M.Si “menjaga keutuhan Indonesia dari perspektif Kamtibmas”. Dan ketiga Zacky Antony, SH., MH., “menjaga keutuhan Indonesia dari perspektif pers”. (3f)
