RSMY Didemo Nakes, Menuntut Hak yang Belum Dibayar

TERPERCAYANEWS.com –  Ratusan tenaga kesehatan rumah sakit M Yunus Bengkulu menggelar aksi demonstrasi dihalaman gedung rumah sakit, Senin, 8 Februari 2021 menuntut hak mereka yang sudah berbulan-bulan kunjung belum dibayar.

Rombongan aksi yang terdiri dari dokter spesialis, bidan, perawat, apoteker, gizi, analis, dan petugas laundry menuntut, yaitu dana Remunerasi terhitung sejak bulan November sampai Januari. Uang lauk pauk (ULP) terhitung sejak bulan November hingga Januari, dan Insentif Covid-19 sejak bulan Juni 2020 sampai Januari 2021.

“Kalau untuk besarannya bervariasi sesuai dengan golongan ASN-nya. Yang jelas kami minta hak kami dibayarkan karena sudah lama kami menanti,” kata peserta aksi.

Selian itu, karena merasa selama ini dizalimi, peserta aksi ini juga menuntut Direktur rumah sakit untuk diberhentikan.

“Kami mendesak Dirutnya diberhentikan karena sudah menzalimi kami,” ungkapnya.

Diketahui, sebanyak 200 orang dari mereka yang belum menerima intensif tersebut. Selain itu, menurut keterangan dari sekretaris PPNI Provinsi Bengkulu, besarnya intensif yang dijanjikan oleh pihak rumah sakit yaitu sebesar Rp 7,5 juta untuk setiap perawat. Selama menjalankan tugas terdiri dari 20 hingga 25 orang setiap tim yang bekerja selama 15 hari terhitung dari bulan Juni 2020.

“Meskipun sebagian besar Nakes berada di pelayanan umum tidak menutup kemungkinan mereka ditugaskan dalam instalasi penanganan Covid-19, apalagi saat ini RSMY tengah kekurangan Nakes,” ungkapnya. (3f)