Terpercayanews – Menjadi pemimpin di masa pandemi Covid-19 ini memang tak gampang. Perlu kecepetan, kepekaan dan sense of crisis. Perhatikan saja langkah Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan.
Sebagai Walikota Bengkulu, Helmi Hasan selalu bikin kejutan dan selangkah lebih maju ketimbang Gubernur Rohidin. Berikut catatan selama perjalanan menghadapi pademi Covid-19 yang dilakukan oleh kedua pemimpin ini.
Soal Anggaran Covid-19
Kendati APBD Kota Bengkulu hanya Rp 1,2 triliun, namun hasil pemangkasan anggaran Pemkot mampu menyisihkan anggaran hingga Rp 204 miliar. Se-Indonesia Kota Bengkulu peringkat 3 terbesar
Bandingkan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, APBD-nya Rp 3,3 triliun, anggaran untuk Covid-19 hanya Rp 35 miliar. Saat ekspos oleh Mendagri Tito Karnavian, Provinsi Bengkulu terkecil Se-Indonesia anggaran untuk pencegahan dan penanganan Covid-19.
Bansos Sembako
Gubernur Rohidin menyalurkan beras bantuan Kemensos, dan jatah beras bencana di Bulog. Karena jumlahnya terbatas, sehingga saat pembagian di masyarakat gaduh. Karena tidak semua dapat bantuan.
Sementara Walikota Helmi Hasan membagikan seluruh warganya beras 20 Kg dan mie instant 2 dus. Warga sangat happy dan ini baru pertama Se-Indonesia seluruh warga dapat bantuan.
Kajari, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, Walikota dan Wawali turun langsung membagikan door to door. Bahkan Kartu Keluarga (KK) warga luar Provinsi pun dapat Rasmi Terenak di Dunia.
Maka tak heran, para netizen banyak yang menyayangkan lambannya gerakan Gubernur Rohidin dalam masa pandemi Covid-19 ini. Seperti diungkapkan dosen UMB, Elfahmi Lubis, M.Pd yang mempertanyakan kegiatan seremonial ‘Ayo Berkebun’.
Sepertinya Helmi Hasan meminjam motto semen Padang. “Kami Telah Berbuat, sebelum yang Lain Memikirkan”.
Demikian catatan perjalanan yang dilakukan dua pemimpin dalam mengambil kebijakan menghadapi pademi Covid-19 dalam catatan Redaksi media Kabar Raflesia dengan judul “Rohidin Baru Rencana, Helmi Sudah Melakukan”.